Rambut dapat mengatasi benjol di kepala anak, Anak mengalami memar atau benjol akibat jatuh saat bermain. Seperti jatuh saat main sepeda, terbentur pintu, dan sebagainya. Jika cedera yang dialami di kepala masih bersifat ringan, dan anak tidak mengalami gegar otak atau gejala serius. Maka dapat diatasi dengan mudah

Sumber foto :popmama.com

Bermain merupakan kegiatan yang mudah dilakukan oleh anak-anak dan ini sangat penting bagi perkembangan anak. Anak akan menemukan konsep-konsep baru dan berlatih banyak kemampuan melalui bermain.

Dilansir dari Healthline, Mayra Mendez, ahli psikoterapi sekaligus koordinator program di Providence Saint John’s Child and Family Development Center, mengatakan: “Bermain sangat penting bagi anak karena ia memberikan landasan utama pada anak untuk belajar, mengeksplor lingkungan sekitarnya, memecahkan masalah, serta membangun pemahaman tentang dunia.”

Manfaat bermain bagi anak yaitu : 

Perkembangan Kognitif

Bermain membantu anak memiliki perkembangan yang sehat serta kemampuan berpikir kritis. Bermain dapat memperkuat ingatan, membantu anak-anak memahami sebab akibat, serta mengarahkan mereka untuk menjelajahi dunia dan peran mereka di dalamnya.

“Anak-anak belajar segala sesuatunya dari permainan. Itu membantu mereka menggunakan indera dan mendorong eksplorasi rasa keingintahuannya yang merupakan dasar dari kognitif,” ungkap Mendez.

Perkembangan fisik

“Ketika anak bermain membantu perkembangan motorik dengan mendorongnya untuk bergerak serta melatih spasial dan keseimbangannya. Pada akhirnya, bermain berkaitan dengan ketangkasan anak,” kata Mendez.

Bermain juga melatih stamina, fleksibilitas dan meningkatkan kesadaran anak terkait tubuhnya. Otot dan tulang Si Kecil menjadi lebbih kuat. Ia pun mendapat banyak manfaat kesehatan, bahkan membantunya hingga dewasa kelak.

Berpengaruh pada hubungan sosial anak

Bermain juga penting bagi perkembangan sosial karena membantu anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Melalui permainan, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang ekspektasi dan aturan sosial. Bermain juga memberi kesempatan untuk berbagi pemikiran dan gagasan serta berkompromi.

Manfaat bagi perkembangan emosional

Selain ketiga hal di atas, bermain juga membantu anak mengenal dan memproses emosi mereka. “Anak-anak memproses emosi dan konsep baru melalui bermain,” ujar Kim Wheeler Poitevien, terapis anak asal Philadelphia.

Bermain memang mengasyikan, mengingatkan pada masa-masa anak-anak, ditahun 1980 an permainan anak sangat banyak macamnya, seperti sepak bola, kasti, layang-layang, patelele dll. biasanya permainan ini berasal dari daerah, karena dearah pedesaan lahan masih luas, dan bahan yang digunakan masih alami, suasana di pedesaan begitu sejuk karena banyak pepohonan tumbuh subur disana. Namun pada era sekarang permainan menggunakan teknologi maju, sehingga jarang menggunakan kegiatan fisik hanya melalui smart phone semua kegiatan bisa dilakukan. Sehingga anak jaman sekarang bermain tidak harus berlari-lari mengejar bola main sepak bola, tidak perlu susah mencari kayu untuk alat main patelele, dll. Lain hal dengan kehidupan di pedesaan yang penuh ceria walaupun berkeringat berlari mengejar bola, berlari main layang-layang dll. Pengalaman masa lalu menjadi kenangan yang membekas dalam pikiran, cerita ketika masih anak-anak waktu bermain dengan teman-teman, terkadang orang tua tidak bisa mengawasi sepenuhnya karena harus bekerja, mengurus pekerjaan rumah, dan sebagainya. 

Lahan yang luas yang ditumbuhi rumput-rumput kecil yang dikelilingi dengan rindangnya pepohonan membuat suasana bermain lupa waktu, main sepak bola sangat asyik  dengan berlari kesana kemari mengejar bola, tiba-tiba seorang teman terjatuh ketika mengejar bola dan kepala membentur batu kecil, menyebabkan kepalanya merasa sakit, sambil memegangi dahinya yang benjol, permainan sepak bola berhenti dan  teman-teman mendekatinya. Kemudian teman saya duduk dibawa pohon yang rindang sambil menutupi dahinya yang benjol dan memar, dari kejauhan ada seorang ibu-ibu setengah baya berjalan melintas sambil melihat kearah teman yang sedang duduk, ibu bertanya “ kenapa dahinya benjol..?” teman-teman menjawab “ jatuh kena batu bu..!” ibu menjawab “ sini saya obatin”.

Kemudian ibu itu mendekati dan duduk didekat teman saya sambil melepas tali sanggul rambutnya, dan tangan kanan memegang kepala teman saya, lantas rambutnya yang terurai tadi diusap-usapakan ke dahi yang benjol diputar-putar sampai rata, teman saya merasa kesakitan dan perih karena rambutnya, sambil menahan sakit, ibu berkata “ sudah sembuh” kemudian ibu tadi mengikat rambutnya lagi terus berdiri dan berjalan melajutkan perjalanannya.

Waktu tidak terasa sudah mulai sore, kupandangi benjolan didahi sudah mengecil, saya agak kaget berguman dalam hati, benjolnya tadi besar sekarang sudah agak kempes. Begitu kejadiannya jika benturan tidak berdampak pada otak, tapi hanya benjolan maka dapat dilakukan dengan menggunakan Rambut, dengan cara digosok-gosok/ diusap-usap dengan lembut supaya tidak membuat luka baru pada benjolan.

Begitulah mengatasi Benjol di dahi dengan Rambut, Semoga bermanfaat ...shere dan komentar..! 

referensi :
https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/jemima/pertolongan-pertama-mengatasi-benjol-dan-memar-pada-anak/5
https://www.cussonskids.co.id/bermain-bersama-anak/