Sarang laba-laba rumah bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan darurat. Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah, Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba. Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang.
![]() |
sumber foto : pixabay.com |
Laba-laba membuat sarang di pojok tembok, plafon rumah, bawah kursi dan kolong tempat tidur. Melihat pojok tembok atau langit-langit rumah dihiasi sarang laba-laba, pasti membuat kita risih. Umumnya laba-laba membuat sarang ditempat yang tinggi dan tak mudah digapai dan laba-laba juga membuat sarang dibawah kolong meja, kursi maupun tempat tidur, yang tidak kelihatan. Ketika bersih-bersih rumah maka banyak sarang laba-laba yang sudah rusak sehingga menyebabkan debu dan kotor
Walaupun sarang laba-laba membuat ruang rumah kotor dan kusam namun ada keuntungan yang bisa kita manfaatkan untuk pengobatan darurat, pengalaman waktu kecil pernah saya tergores pisau ketika memotong dahan pohon, jemari terkena sayat dan mengeluarkan darah cukup banyak maka untuk menghentikan pendarahan maka kubalutkan sarang laba-laba pada luka tapi sebelumnya luka dibersihkan dengan air bersih. Apabila anda mengalami luka disebabkan jatuh, tergores pisau, tertusuk benda tajam, maka pertolongan pertama adalah mencari sarang laba-laba untuk menutupi luka untuk menghentikan pendarahan. Parasteatoda tepidariorum, adalah laba-laba rumah biasa yang sering ditemukan di rumah-rumah, pohon-pohon, tubuh kecil seperti lalat, laba-laba ini spesies laba-laba dari genus Parasteatoda dengan sebaran kosmopolitan
Cara pengobatan tuangkan air bersih dan basuh luka dengan air sampai bersih tujuannya menghilangkan kotoran disekitar luka, lantas keringkan luka tersebut dengan kain bersih/kapas kemudian tempelkan sarang laba-laba hingga menutupi luka, balut luka dengan kain diamkan sampai benar-benar darah berhenti.
Banyak ilmuwan melakukan penelitian sarang laba-laba, para ahli Farmakologi di Universitas Wyoming Amerika Serikat telah memanfaatkan benang laba-laba Nephila sebagai benang jahit untuk operasi yang sangat sensitif, seperti operasi-operasi pada tendon, operasi mata, atau jaringan syaraf. Jaring laba-laba memang dapat menyambung otot (tendon) atau memulihkan ligamen yang rusak. Selain sangat kuat, serat alami ini tidak menyebabkan infeksi.
Pada tahun 2014, lima mahasiswa Indonesia dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM juga telah melakukan penelitian terhadap penggunaan serat laba-laba, yaitu Effendi Halim, Mirna Aulia, Claudia Twistasari, Choirunisa Nur Humairo dan Bayu Anggoro Aji berhasil membuat gel yang dapat mempercepat penyembuhan luka. secara medis, laba-laba ternyata dapat digunakan sebagai hewan penyembuh, bukan dengan memanfaatkan tubuhnya tetapi memanfaatkan serat sutera penuh protein yang dimiliki laba-laba.
Tahun 2017, tim peneliti dari Universitas Nottingham di Inggris juga melakukan penelitian dengan membuat jaring laba-laba sebagai antibiotik. Tim yang terdiri dari ahli laba-laba dan ahli kimia itu membuat bahan sintetis yang bisa digunakan untuk menyembuhkan luka dan memberikan obat.
Bahan sintetis itu dibuat dari jaring yang diambil dari E.coli dan digabungkan dengan bahan yang lainnya. Jika sekarang sudah dibuat bentuk antibiotik buatannya, sebenarnya ilmuwan terinspirasi dari jaring laba-laba itu yang bisa menjadi pembalut luka.
Dalam pengobatan tradisional di Eropa, jaring laba-laba digunakan untuk membalut luka dan goresan untuk menyembuhkan dan mengurangi pendarahannya. Penggunaan jaring laba-laba untuk menghentikan pendarahan juga sudah dilakukan sejak peradaban awal manusia, yaitu Peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno.
Pada masa itu, jaring laba-laba digunakan untuk mengobati para prajurit yang terluka dalam perang atau pertarungan. Bangsa Yunani Kuno menggunakan jaring laba-laba digunakan untuk menutup luka.
Semoga bermanfaat, share dan komentar
0 Komentar